Selasa, 31 Agustus 2010

Melukat (Pembersihan Diri)


Sering kita dengar dalam masyarakat Bali kata-kata melukat. Melukat adalah salah satu kegiatan ritual yang bertujuan untuk membersihkan diri dan pikiran dari hal-hal negatif serta menyeimbangkan aura yang ada pada kita. Melukat biasanya dilaksanakan pada hari-hari baik seperti purnama, tilem dan kajeng kliwon atau hari baik menurut hitungan tri wara dan panca wara.

Melukat biasanya dilaksanakan oleh peranda (pendeta), pemangku, dan orang-orang yang mempunyai tingkat spiritual tertentu seperti orang yang nyungsung sesuhunan. Atau pada tempat suci yang mempunyai areal khusus untuk penyucian.

Tempat untuk melukat
Adapun tempat-tempat suci yang biasa untuk kegiatan melukat adalah tempat-tempat suci yang diyakini mempunyai kekuatan alam yang besar dan mempunyai vibrasi magis. Tempat-tempat itu antara lain:
Sumber (klebutan) : tempat melukat jenis ini biasanya terdapat pada pegunungan atau pada pedalaman, melukat dengan air sumber bertujuan juga untuk menambah aura positif. Salah satunya contohnya adalah di Pura Tirtha Empul di Tampak Siring, pesucian Pura Dalem Pingit lan Kusti di Sebatu, Gianyar. Dan masih banyak lagi.
Campuhan (pertemuan aliran sungai dan laut) : tempat melukat ini biasanya di daerah pinggiran tersebar di semua wilayah pulau bali. Salah satu contohnya adalah di Pura Dalem Pangembak, Pura Beji Dalem Sakenan. Dan masih banyak lagi.
Laut : tempat melukat ini adalah di laut, melukat dilaut bertujuan untuk melebur aura-aura negatif yang ada pada tubuh kita. Laut yang biasa untuk tempat melukat adalah di pantai sanur, pantai merthasari dan pantai peti tenget.

Selain tempat melukat dari alam itu sendiri, kita juga bisa melukat melalui peranda dan pemangku, dan orang-orang dengan tingkat spiritual tertentu. Proses melukat dengan orang-orang biasanya memakai sarana bungkak kelapa gading serta bunga. Dengan bantuan kekuatan doa dari mereka proses melukat bisa dilaksanakan sesuai aturan dan prosedur yang berlaku di masyarakat.

Sangatlah dianjurkan untuk melaksanakan pelukatan secara rutin, karena akan sangat bermanfaat untuk kesehatan dan pikiran kita. Secara rutin aura negatif yang ada pada diri kita dapat dihilangkan dan diseimbangkan. Sehingga membawa peningkatan kualitas kehidupan untuk kita sendiri dan keluarga.


Astungkara.

3 komentar:

mocca_chi mengatakan...

tulislah kenapa penglukatan biasanya pake bungkak nyuh gading

-Gek- mengatakan...

yaa.. dan hari2 yang baik untuk melukat.
Seperti tumpek wayang, yang dekat2 ini.. :)

JBagus mengatakan...

@mocca_lupa, hehehehe... klo simbolisnya blom ketemu, tp dari kegunaan kelapa sendiri emg banyak. yah dech peh.. bsk2 musti diperjelas lagi. hehehehe... thanks yak.

Posting Komentar